Nabi Zulkifli as diutus kepada kaum
Amoria di Damaskus.
Nama: Dzulkifli (Zulkifli) bin Ayub,
nama aslinya Bisyr (Basyar)
Garis Keturunan:
Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒
Lamak ⇒ Nuh as ⇒
Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒
Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒
Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒
al-'Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub as ⇒ Dzulkifli as
Usia: 75 tahun
Periode sejarah: 1500 - 1425 SM
Tempat diutus (lokasi): Damaskus dan
sekitarnya
Jumlah keturunannya (anak): -
Tempat wafat: Damaskus
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan
Amori (Kaum Rom), di daerah Syria dan Yordania
di Al-Quran namanya disebutkan
sebanyak 2 kali
Referensi dalam
Al-Quran
Di dalam Al-Quran, nama Zulkifli as,
disebutkan 2 kali, yaitu :
Surat Al-Anbiyaa' (Al-Anbiya') [21]
: ayat 85
Surat Shaad (Sad) [38] : ayat 48
Pada Surat Al-Anbiyaa' (Al-Anbiya')
[21] : ayat 85 dan 86, Firman Allah SWT :
(Ingatlah kisah) Ismail, Idris dan
Dzulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan
mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang
saleh.
Pada Surat Shaad (Sad) [38] : ayat
48, Firman Allah SWT :
[38:48] Dan ingatlah akan Ismail,
Ilyasa dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.
Kisah Nabi Zulkifli
Riwayat Zulkifli sedikit sekali
disebutkan dalam Al-Qur'an. Menurut Mufassirin, nama aslinya ialah Basyar. Ia
adalah putra Nabi Ayub yang lolos dari reruntuhan rumah Nabi Ayub yang
menewaskan anak-anak semua Anak Nabi Ayub. Zulkifli adalah orang yang taat
beribadah. Ia melakukan sholat seratus kali dalam sehari.
Suatu ketika, raja di negeri Rom
saat itu, Nabi Ilyasa sudah semakin tua. Karena tak memiliki calon pengganti,
raja mengadakan sayembara kepada kaum Rom, bahwa siapapun yang berpuasa di
siang hari, beribadah di malam hari, dan tidak melakukan marah, ia akan
diangkat menjadi raja.
Hal ini terdapat dalam riwayat Ibnu
Jarir : "Apabila Al-Yasa (Nabi Ilyasa),
meningkat tua, dan ingin memberikan tugas untuk memimpin bangsa Israel kepada
yang sesuai. Baginda mengumumkan: Hanya orang tersebut akan dipertimbangkan
untuk menggantikan baginda dan yang berpuasa pada siang hari, mengingati Allah
pada malam hari dan menahan diri daripada sifat marah. Salah seorang daripada
mereka (Basyar) berdiri dan berkata: Aku akan patuh kepada syarat-syarat
tersebut. Baginda mengulangi syarat-syarat itu semula sebanyak tiga kali dan
lelaki yang sama berjanji dengan bersungguh-sungguh akan memenuhi syarat-syarat
tersebut. Maka dia dilantik untuk membawa tugas tersebut."
Dari kutipan riwayat di atas, Basyar
menyanggupi semua persyaratan yang diberikan raja kepadanya. Ia pun dinobatkan
menjadi raja. Pada masa pemimpinannya, ia berjanji kepada rakyatnya untuk
menjadi hakim adil dalam menyelesaikan perkara. Karena keadilan beliau, maka ia
disebut sebagai Zulkifli pada masa itu.
Allah SWT mengangkatnya sebagai nabi
dan rasul. Setelah beberapa lama menjadi raja, beliau memenuhi segala janjinya,
sehingga Allah memberinya ujian kepadanya dengan setan yang berkeinginan untuk
menggoyahkan imannya.
Suatu ketika, setan menjelma sebagai
musafir lelaki tua. Keinginannya adalah membuat marah Zulkifli. Ia memaksa
penjaga untuk dapat masuk istana dan menemui Zulkifli pada larut malam. Lelaki
tua itu diizinkan masuk oleh penjaga istana. Dalam pertemuan tersebut, setan
mengadu kepada Zulkifli tentang kekejaman orang lain terhadap dirinya. Namun
Zulkifli menyuruhnya untuk datang besok malam ketika kedua belah pihak sudah
merasa siap untuk bertemu. Namun musafir tersebut mengingkarinya dan malah
datang pagi hari.
Keesokan harinya, musafir tersebut
datang dan mengadu seperti pada malam sebelumnya. Maka Zulkifli menyuruhnya
untuk datang pada malam hari saja. Lelaki itu berjanji dengan
bersungguh-sungguh pada Zulkifli untuk datang pada malam hari. Namun ia
mengingkarinya.
Pada hari yang ketiga, musafir itu
datang lagi. Pada kali ini, tidak ada tanggapan dari Zulkifli. Maka setan itu
tersebut menyelinap menembus pintu dan menunjukkan dirinya kepada Zulkifli.
Zulkifli sangat terkejut melihat jelmaan setan tersebut. Lalu dia pun mengtahui
bahwa musafir itu adalah setan yang mencoba membuatnya marah namun setan itu gagal.
Karena keberhasilan Zulkifli menahan amarah, maka oleh Allah ia diangkat
sebagai seorang nabi.
Nabi Zulkifli diutus oleh Allah
kepada kaum Rom agar selalu mengingat satu Tuhan dan tidak menyembah berhala.
Suatu ketika terjadi pemberontakan
di negerinya oleh orang-orang yang durhaka kepada Allah. Zulkifli menyeru pada
rakyatnya agar berperang, namun mereka semua takut mati sehingga tak seorang
pun yang mau berperang. Mereka pun meminta Zulkifli untuk berdoa kepada Allah
SWT agar mereka semua tidak mati dan menang dalam perang. Zulkifli pun berdoa
kepada Allah dan Allah pun mengabulkan doanya.
Pendapat dan Kontroversi tentang
Zulkifli
* Sebagian muslim sependapat dengan
pandangan Muhammad bin Jarir al-Tabari, mengangap Zulkifli adalah orang baik
dan sabar yang selalu menolong kaumnya dan membela kebenaran, namun bukan
seorang nabi. Sebagian lainnya percaya bahwa dia seorang nabi.
* Maulana Abul Kalam Azad menyatakan
bahwa Zulkifli adalah Siddhartha Gautama. Karena kata dzu pada namanya berarti
orang atau pemilik sedangkan kata kifl memiliki banyak maknanya. Salah satunya
Kapilawastu (tempat lahir Siddharta Gautama yang sekarang bernama Nepal). Namun
ia tak dapat menjelaskan lebih lanjut alasannya.
* Menurut Baidawi, Zulkifli seperti
dengan nabi Yahudi bernama Yehezkiel yang dibawa ke Babilonia setelah
kehancuran Yerussalem. Baginda dirantai dan dipenjarakan oleh Raja
Nebukadnezzar. Baginda menghadapi segala kesusahan dengan sabar dan mencela
perbuatan mungkar Bani Israil.
* Menurut versi lain nama aslinya
Waidiah bin Adrin. Beliau nabi bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Beliau
membangun kota Kifl di Irak.
sumber :
kisah dan sejarah para nabi,ALVINAREA
0 komentar:
Posting Komentar